Jerusalem, SPNA - Surat kabar Israel Haaretz, Selasa (26/12/2017) melaporkan bahwa Kabinet Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah meminta anggota partai sayap kanan Knesset untuk tidak berpartisipasi dalam demonstrasi anti-korupsi pemerintah yang akan dilaksanakan Sabtu malam mendatang.
Sumber yang dekat dengan Netanyahu menyatakan khawatir jika partisipasi ribuan warga Israel dalam demonstrasi tersebut dapat menggoyahkan pemerintahannya.
Selain itu, sejumlah terkemuka Israel juga disebutkan akan berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut seperti Rabbi Yuval Shirlo, kepala sekolah agama Orot Shaul dimana hal ini menimbulkan kekhawatiran pemerintah.
Sabtu lalu (23/12/2017) ribuan warga Israel melakukan demonstrasi menentang korupsi pemerintah Israel di 3 kota besar, Tel Aviv, Al-Quds dan Haifa.
Para demonstran menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas kasus korupsi tyang menjeratnya. Protes ini terjadi setiap hari Sabtu malam.
Untuk pertama kalinya, Moshe Ya’alon mantan Menteri Pertahanan yang dituntut mengundurkan oleh Netanyahu juga ikut serta dalam demonstrasi di Al-Quds.
Ya’alon dalam orasinya mengatakan : “Korupsi pemerintah Israel yang merusak tatanan pemerintahan, menghilangkan kepercayaan masyarakat, jauh lebih berbahaya daripada ancaman Hamas, Iran dan ISIS. ‘’
Sementara dilaporkan bahwa setelah pihak kepolisian bersiap mengajukan rekomendasi kepada jaksa agung setelah melakukan serangkaian investigasi terhadap Netanyahu.
Netanyahu dicurigai menyalahgunakan kekuasaan karena melakukan suap. (T.RS/S:Maannews)